AKUNTANSI
SURAT BERHARGA
(Marketable Securities)
Surat-surat
berharga terdiri dari saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya yang
dimiliki perusahaan untuk jangka waktu pendek maupun panjang. Surat-surat
berharga yang dimiliki untuk jangka pendek disebut dengan istilah investasi
jangka pendek, sedangkan surat-surat berharga yang dimiliki untuk jangka
panjang disebut dengan investasi jangka panjang.
Ciri-ciri
dari surat berharga dengan tujuan investasi jangka pendek adalah sebagai
berikut.
- mempunyai pasar, yaitu pasar modal sehingga
sura-surat berharga dapat diperjualbelikan dengan segera.
- Surat-surat berharga dapat dijual kembali dengan
mudah dipasar modal jika perusahaan mengalami kebutuhan dana untuk kegiatan
perusahaan.
- Kepemilikan surat-surat berharga tidak bertujuan
untuk menguasai perusahaan lain.
Pasar
modal di Indonesia dikenal dengan bura efek. Jadi, seseorang atau sebuah
perusahaan yang berkeinginan untuk membeli sebuah surat berharga, maka
seseorang tersebut cukup menghubungi broker saham yang ada. Broker saham akan
menerusakan permintaan pembeli ke bursa efek. Sebaliknya, jika
seseorang/perusahaan hendak menjual saham yang dimiliki maka broker akan
meneruskan permintaan penjual ke bursa. Informasi tentang harga pasar
surat-surat berharga dapat diketahui dari waktu ke waktu di bursa efek dan
surat kabar di Indonesia.
Ciri
yang kedua dan ketiga dari surat-surat berharga adalah berhubungan dengan
tujuan kepemilikan. Sebuah perusahaan bertujuan untuk memiliki suarat-surat
berharga adalah untuk memutarkan kelebihan dana yang menganggur sehingga
diperoleh laba tambahan untuk perusahaan jika dibandingkan dengan menyimpan
kebihan dana dalam bentuk uang, yang tidak menghasilkan apa-apa. Jadi maksud
utama kepemilikan surat-surat berharga adalah untuk memperoleh tambahan
keuntungan, bukan untuk menguasai perusahaan lain.
Sedangkan
untuk investasi jangka panjang adalah kepemilikan surat-surat berharga dengan
tujuan untuk menguasai perusahaan lain.
Pencatatan
perolehan surat-surat berharga.
Harga
perolehan surat berharga terdiri dari harga beli dan biaya-biaya lain yang
timbul dalam transaksi, seperti koisi broker. Misalnya pada tanggal 21 April
2016 perusahaan AAA membeli 1.000 lembar saham PT YYY dengan harga Rp. 10,00
untuk tiap lembar saham. Komisi broker yang dibebankan adalah 1%. Transaksi imi
akan dicatat sebagai berikut.
(Debit) Surat-surat berharga 10.100
(Kredit) Bank 10.100
perhitungan
harga perolehan surat-surat berharga sebesar Rp. 1o.1oo adalah sebagai berikut.
Harga beli saham 1.000 x Rp. 10,00 = Rp. 10.000
Komisi broker (1%) =
Rp. 100
Total harga perolehan = Rp. 10.100
Penjualan
Jika
perusahaan AAA memerlukan dana pada tanggal 03 Juli 2016, saham PT YYY diatas
dijual dengan harga Rp. 10,50 per lembar. Untuk penjualan ini dibebani komisi
broker sebesar 1%. Ayat jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut.
(Debit) Bank 10.395
(Kredit) surat-surat berharga 10.100
(Kredit) Laba atas penjualan SSB 295
penerimaan
kas sebesar Rp. 10.395 dihitung sebagai berikut.
Harga
jual saham; 1.000 x Rp. 10,50) =
Rp. 10.500
Komisi
broker (1%) =
Rp. ( 105)
Nilai
penjualan (besih) =
Rp. 10.395
Harga
perolehan saham adalah = Rp. 10.100
Laba
atas penjualan SSB =
Rp. 295
Penjualan
deviden
Jika
sebelum surat-surat berga dijual, perusahaan AAA menerima deviden maka deviden
ini dicatat sebagai pendapatan. Jika pada tanggal 1 Juni 2016 PT YYY memutuskan
untuk memberikan deviden sebesar Rp. 1,00 untuk setiap lembar saham. Jurnal
yang diperlukan untuk mencatat pendapatan deviden adalah sebagai berikut.
(Debit) Bank 1.000
(Kredit) Pendapatan deviden 1.000
jumlah
penerimaan deviden sebesar Rp. 1.000 diperoleh dari hasil kali 1.000 lembar
saham Dengan deviden Rp. 1,00 per lembar saham.
Jurnal
penyesuaian
Surat-surat
berharga dinilai berdasarkan harga yang terendah antara harga pokok dengan
harga pasar (lower of cost or market)
mengharuskan adanya jurnal penyesuaian jika harga pasar lebih rendah
dibandingkan dengan harga pokok. Jika pada tanggal 31 Mei 2016 harga saham PT
YYY di bursa efek turun menjadi Rp. 9,90. Hal ini menunjukkan bahwa jika saham
PT YYY diatas dijual maka hasil yang diperoleh;
Harga
pasar saham ; 1.000 x RP. 9,90 =
Rp. 9.900
Komisi
makelar (1%) = Rp. (99)
Nilai pasar (bersih) = Rp.
9.801
Jika
nilai pasar (bersih) Rp. 9.801 dibandingkan dengan harga perolehan di atas Rp.
10.100, hal ini menunjukkan adanya kemungkinan rugi sebesar Rp. 200. Kemungkinan rugi ini, dibebankan pada laba
rugi bulan berjalan. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai
berikut.
(Debit) Kerugian atas penurunan sura-surat
berharga 299
(Kredit) Surat-surat berharga 299
Jadi,
jurnal diatas langsung mengurangi perkiraan surat-surat berharga sebagai akibat
daru kerugian karena penurunan harga. Kerugian karena penurunan surat-surat
berharga dapat juga mengkreditkan perkiraan yang diberi nama Penyisihan untuk
Penurunan Nilai Surat-surat Berharga.
Dengan
dibuatnya jurnal penyesuaian ini, surat-surat berharga akan disajikan dalam
neraca sesuai nilai pasar, yaitu sebesar Rp. 9.801. Apabila pada tanggal neraca
harga pasar lebih tinggi daripada harga pokok, maka jurnal penyesuan seperti
diatas tidak perlu dibuat sehingga dalam neraca perkiraan surat-surat berharga
tetap dilaporkan pada harga pokoknya.
Daftar
surat-surat berharga
Saldo
perkiraan sura-surat berharga pada tanggal neraca memerlukan daftar pendukung
dengan perincian menurut jenisnya. Perincian ini harus sesuai dengan
surat-surat berharga yang secara fisik ada dalam perusahaan. Contoh perincian
surat-surat berharga adalah sebagai berikut.
PT SENTOSA
DAFTAR SURAT-SURAT
BERHARGA
31 DESEMBER 2016
No
|
Nama Perusahaan
|
Jumlah lembar
|
Nilai Nominal
|
Total
|
1
|
PT SSS
|
10.000
|
100
|
1.000.000
|
2
|
PT ABD
|
20.000
|
150
|
3.000.000
|
3
|
PT DHK
|
5.000
|
125
|
625.000
|
4
|
PT PQR
|
15.000
|
350
|
5.250.000
|
5
|
PT STV
|
25.000
|
175
|
4.375.000
|
6
|
PT ZAZ
|
30.000
|
250
|
7.500.000
|
Jika
terjadi jual atau beli atas tiap-tiap jenis surat-surat berharga diatas maka
perlu dilengkapi daftar diatas dengan harga perolehan, harga penjualan dan
saldo untuk tiap-tiap jenis surat-surat berharga. Daftar ini dapat dianggap
sebagai buku tambahan dari perkiraan surat-surat berharga.